Cara Kerja Rem Angin Truk dan Bus

Table of Contents

Cara Kerja Rem Angin Truk dan Bus

INDSUKMA
- Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana sebuah truk besar dan bus bisa berhenti dengan cepat dan aman meskipun membawa beban yang sangat berat ? Jawabannya terletak pada sistem pengereman yang responsif, yaitu menggunakan sistem rem angin.

Rem angin menjadi standar pabrik otomotif untuk mobil truk bermuatan berat, karena memiliki daya pengereman yang kuat dan responsif.

Cara Kerja Rem Angin

Rem angin, seperti namanya, menggunakan tekanan udara untuk mengaktifkan rem. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama yang saling bekerja sama untuk menghasilkan gaya pengereman, diantaranya sebagai berikut :

1. Kompresor Udara

  • Fungsi : Menghasilkan udara bertekanan tinggi yang menjadi sumber tenaga untuk sistem rem.
  • Cara Kerja : Kompresor udara dari lingkungan dan memadatkannya ke dalam tangki udara.

2. Air Dryer

Fungsi Air Dryer

Air dryer berfungsi untuk menghilangkan kelembaban angin yang masuk kedalam tangki udara. Air dryer membantu menjaga kualitas udara terkompresi, melindungi komponen-komponen, dan meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan.

Cara Kerja Air Dryer

  • Pendinginan : Udara terkompresi didinginkan hingga titik embun, sehingga uap air mengembun dan terpisah dari udara.
  • Adsorpsi : Menggunakan bahan pengering (desiccant) untuk menyerap molekul air dari udara.
  • Pemisahan Membran : Membran khusus memisahkan molekul air dari udara berdasarkan ukuran molekul.

3. Tangki Angin

  • Fungsi : Menyimpan udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor.
  • Cara Kerja : Udara bertekanan dalam tangki akan didistribusikan ke seluruh sistem rem saat pedal rem ditekan.

4. Air Governor ( Reduction Valve)

Air governor adalah komponen penting dalam sistem rem angin pada truk yang berfungsi untuk mengatur tekanan angin pada sistem rem angin secara otomatis. Bagian ini memastikan tekanan angin rem selalu berada pada batas yang aman dan optimal untuk kinerja rem.

Fungsi Air Governor

  • Mengatur Tekanan Udara : Air governor secara terus-menerus mendeteksi tekanan angin pada tangki angin. Ketika tekanan terlalu tinggi, maka air governor akan mengulanginya. Sebaliknya, jika tekanan terlalu rendah, governor akan membatasi pengurangan angin.
  • Mencegah Overpressure : Dengan menjaga tekanan angin agar tidak melebihi batas yang ditentukan, air governor mencegah kerusakan pada komponen sistem rem angin akibat tekanan yang terlalu tinggi.
  • Memastikan Kinerja Rem Optimal : Tekanan angin yang stabil dan sesuai memastikan kinerja rem selalu optimal, baik ketika pengereman ringan maupun waktu pengereman mendadak.

Cara Kerja

  • Kompresor Beroperasi : Kompresor terus-menerus memompa angin ke dalam tangki angin.
  • Tekanan Meningkat : Seiring waktu, tekanan angin dalam tangki akan meningkat.
  • Air Governor : Ketika tekanan mencapai batas yang telah ditentukan (100 - 150 PSI), air governor akan membuka sebuah katup pelepas. 
  • Tekanan Menurun : Saat tekanan angin turun di bawah batas yang telah ditentukan, katup pelepas akan menutup, dan kompresor akan kembali bekerja untuk menambah tekanan angin.
  • Siklus Berulang : Proses ini akan terus berulang secara otomatis untuk menjaga tekanan angin agar selalu berada dalam rentang yang diinginkan.

5. Brake Valve (Pedal Jes)

Brake valve adalah komponen kunci dalam sistem rem angin truk yang berperan penting dalam mengatur aliran angin bertekanan untuk mengoperasikan rem. Komponen ini seperti "otak" yang mengendalikan kapan rem harus aktif dan berapa besar gaya pengereman yang dibutuhkan.

Bagaimana Cara Kerjanya ?

Secara sederhana, brake valve bekerja dengan cara membuka dan menutup aliran udara bertekanan dari tangki udara ke brake chamber. Brake chamber inilah yang kemudian mengubah tekanan angin menjadi gaya mekanik untuk menekan kampas rem ke tromol.

Cara Kerja Brake Valve

  • Pedal Rem Diinjak : Ketika pengemudi menginjak pedal rem, sebuah tuas akan mengaktifkan brake valve.
  • Aliran Udara Terbuka : Brake valve akan membuka saluran sehingga udara bertekanan dari tangki udara dapat mengalir ke brake chamber.
  • Brake Chamber Mengembang : Dengan masuknya angin bertekanan, brake chamber akan mengembang. Pengembangan ini akan mendorong piston yang terhubung dengan kampas rem.
  • Kampas Rem Menekan Tromol : Dorongan dari piston menyebabkan kampas rem menekan tromol atau cakram sehingga roda tertahan dan kendaraan melambat.
  • Pedal Rem Dilepas : Saat pedal rem dilepas, brake valve akan menutup saluran udara.
  • Pegas Kembali : Pegas di dalam brake chamber akan mendorong piston kembali ke posisi semula, melepaskan tekanan pada kampas rem, dan memungkinkan roda berputar bebas.

Fungsi Brake Valve

  • Mengontrol Aliran Udara : Menentukan seberapa banyak udara bertekanan yang mengalir ke brake chamber.
  • Mengatur Gaya Pengereman : Besarnya gaya pengereman bergantung pada jumlah udara yang masuk ke brake chamber.
  • Memastikan Pengereman Halus dan Terkendali : Dengan desain yang tepat, brake valve memungkinkan pengendara melakukan pengereman dengan halus dan terkendali.

6. Relai Valve (kura-kura)

Relay valve adalah komponen penting dalam sistem rem angin truk yang berperan dalam meningkatkan kecepatan respon pengereman. Komponen ini bekerja sama dengan brake valve untuk memastikan kendaraan dapat berhenti dengan cepat dan aman, terutama dalam situasi darurat.

Fungsi Relay Valve

  • Meningkatkan Kecepatan Respon : Relay valve membantu mempercepat aliran angin bertekanan dari tangki udara ke brake chamber. Hal ini sangat penting saat pengereman mendadak, di mana setiap detik sangat penting.
  • Memperkuat Gaya Pengereman : Dengan aliran angin yang lebih cepat, gaya pengereman yang dihasilkan juga akan lebih besar.
  • Mencegah Keterlambatan Pengereman : Relay valve membantu meminimalkan keterlambatan antara saat pedal rem diinjak dan saat rem mulai bekerja.

7. Brake Chamber

Brake chamber adalah komponen kunci dalam sistem rem angin truk yang bertugas mengubah tekanan udara menjadi gaya mekanis untuk mengaktifkan rem. Sederhananya, brake chamber adalah bagian yang mengubah sinyal udara menjadi tindakan pengereman.

Bagaimana Cara Kerjanya?

  • Penerimaan Tekanan Udara : Ketika pedal rem diinjak, brake valve akan membuka saluran sehingga angin bertekanan dari tangki udara mengalir ke brake chamber.
  • Piston Bergerak : Tekanan udara yang masuk ke dalam brake chamber akan mendorong piston di dalamnya. Piston ini terhubung secara mekanis dengan komponen rem lainnya.
  • Kampas Rem Tertekan : Pergerakan piston akan mendorong kampas rem (brake lining) untuk menekan tromol atau cakram rem.
  • Gesekan dan Pengereman : Gesekan antara kampas rem dan tromol/cakram inilah yang menyebabkan roda melambat atau berhenti.
  • Pelepasan Tekanan : Ketika pedal rem dilepas, tekanan udara dalam brake chamber akan berkurang. Pegas di dalam brake chamber akan mendorong piston kembali ke posisi semula, melepaskan tekanan pada kampas rem.

8. Spring Brake

Spring brake adalah sistem rem cadangan pada truk yang menggunakan pegas untuk mengaktifkan rem secara otomatis jika terjadi kehilangan tekanan udara dalam sistem. Ini adalah fitur keselamatan penting yang mencegah truk meluncur tidak terkendali jika terjadi kebocoran atau masalah pada sistem rem angin.

Bagaimana Cara Kerjanya ?

  • Tekanan Udara Mendorong Piston : Ketika sistem rem angin bekerja normal, tekanan angin pada tangki udara akan mendorong piston di dalam brake chamber. Piston ini terhubung dengan komponen rem lainnya, termasuk kampas rem.
  • Pegas Terkompresi : Saat piston didorong maju, pegas yang ada di dalam brake chamber akan terkompresi.
  • Kehilangan Tekanan Udara : Jika terjadi kebocoran atau masalah pada sistem sehingga tekanan angin berkurang, pegas yang terkompresi akan mendorong piston kembali ke posisi semula.
  • Kampas Rem Menekan : Pergerakan piston ke belakang akan menyebabkan kampas rem menekan tromol atau cakram rem, sehingga roda terkunci dan kendaraan berhenti.

Fungsi Spring Brake

  • Rem Cadangan : Berfungsi sebagai rem darurat jika terjadi kegagalan pada sistem rem utama.
  • Keamanan : Mencegah kendaraan meluncur tidak terkendali saat kehilangan tekanan udara.
  • Parkir : Sering digunakan untuk menahan kendaraan saat parkir di tempat yang miring.

Kelebihan Rem Angin

  1. Daya Pengereman Kuat : Cocok untuk kendaraan berat yang membutuhkan daya pengereman yang besar.
  2. Responsif : Sistem pengereman bekerja cepat dan efisien.
  3. Mudah Dirawat : Komponen rem angin relatif sederhana dan mudah diganti.
  4. Aman : Dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan seperti spring brake dan sistem peringatan.

Kekurangan Rem Angin

  1. Kompleksitas : Sistem rem angin memiliki banyak komponen, sehingga membutuhkan perawatan yang lebih sering.
  2. Kerentanan Terhadap Kerusakan : Kerusakan pada salah satu komponen dapat mengganggu kinerja seluruh sistem.

Rem angin adalah sistem pengereman yang sangat efektif untuk kendaraan berat. Dengan memahami cara kerjanya, Anda akan lebih tau teknologi di balik kendaraan yang setiap hari kita jumpai di jalan raya.